Header Ads

Banner Iklan Sariksa

Suntiang Bungo Pudiang, Suntiang khas pengantin Nagari Gunuang Kota Padang panjang



Suntiang Bungo Pudiang Nagari Gunuang Padang panjang, dan makna yang di kandungnya.

Di tulis oleh : Reflida Hamda. Ketua Bundo Kanduang Kota Padang panjang.


Pernikahan bagi seorang wanita menjadi momen yang sangat spesial serta sakral. Untuk  Prosesi pernikahan tersebut , perempuan minang tampil dengan anggun dan penuh kemewahan, jauh dari keseharian yang terkesan sederhana.

Salah satu hiasan spesial bagi perempuan minang dalam prosesi pernikahan adalah Suntiang. Suntiang adalah jenis hiasan kepala yang digunakan oleh wanita Minangkabau, Sumatera Barat. Hiasan kepala ini berbentuk setengah lingkaran yang ornamennya menggambarkan flora dan fauna, misalnya seperti kupu-kupu, burung merak ,mawar, dan berbagai macam tumbuhan lain nya  hiasan tersebut menjadi simbol pengantin perempuan yang terbuat dari bahan tembaga, emas, dan perak. Namun, saat ini suntiang telah modifikasi menggunakan aluminium yang di sepuh.


Filosofi Suntiang Minang

Suntiang adalah suatu simbol bahwa seorang perempuan telah melewati masa peralihan dari remaja menjadi perempuan dewasa. Dala hal ini, pengantin perempuan harus mengikuti berbagai ritual adat perkawinan. Tingkat kembang suntiang pada pengantin wanita biasanya berjumlah ganjil. Jumlah suntiang yang paling tinggi yaitu sebelas tingkat, sedangkan yang paling rendah yaitu tujuh tingkat.

Jumlah ganjil pada kembang suntiang menjadi ciri khas tersendiri pada pengantin Minangkabau. Demi kepraktisan, biasanya penggunaan hiasan kepala ini disesuaikan dengan bentuk wajah. Meskipun demikian, tingkatan pada suntiang tetap dipertahankan dalam jumlah ganjil.

Keindahan Suntiang sampai sekarang masih terjaga dan menjadi impian para pengantin wanita untuk memakai nya..dalam resepsi pernikahan nya

Suntiang dalam adat Minangkabau sekaligus menjadi lambang berat nya tanggung jawab yang akan diemban seorang wanita setelah menikah

Jeni-Jenis Suntiang Di Minangkabau

1. Suntiang Bungo pudiang dan sari antan      Padang panjang

2. Suntiang Pisang saparak. Solok salayo

3.  Suntiang saikek. Pesisir

4.  Suntiang pinang bararak..koto nan         gadang payo Kumbuah

5. Suntiang kembang . Padang Pariaman

6 .Suntiang Mangkuto sungayang

7. Suntiang pudiang kipeh  kursi limi         jorong Bukik tinggi

Dan lain sebagai nya.

Suntiang Bungo Pudiang Panjang

Salah satu suntiang yang unik di Padang panjang adalah Suntiang Bungo Pudiang dari Nagari Gunuang Padang panjang 


Suntiang Bungo Pudiang memiliki bentuk yang unik dan clasik, serta sangat berbeda dengan suntiang dari daerah lain di Minangkabau. Terdiri dari tiga batang Bungo pudiang.  Bungo Pudiang bermakna sebagai pagar dan kewibawaan, yang artinya Bundo kanduang dengan segala akal pamikiran nya kelak akan melahirkan urang nan tigo jinih atau Niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai. Suntiang ini melambangkan oeran bundo kanduanhmg dalam meneruskan dan memelihara peradaban Minangkabau di masa depan.

Tiap batang bertingkat tiga dan mempunyai 5 helai daun tiap Tingkatnya nya, setiap tangkai memiliki 5 pudiang, makna yang tersirat  didalamnya adalah rukun islam sebagai aturan dan pegangan yang harus selalu di junjung tinggi oleh setiap perempuan minang. Total jumlah daun nya keseluruhan berjumlah 45 helai. Makna  yang tersirat di dalam nya adalah perintah sholat yang awalnya 50 rakaat kemudian di kurangi menjadi 5 Rakaat, yang bermakna perempuan minang atau kelak di sebut bundu kanduang penuh dengan kasih sayang , bijaksana dan paham akan kebutuhan dan segala permasalahan yang di hadapi oleh anak katurunan nya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.