Header Ads

Banner Iklan Sariksa

Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Pesantren Impian Jalan Meraih Cita-cita

    Pondok pesantren bertabur prestasi

Padang Panjang (Nyalo.Net)- Jelang tahun ajaran baru, setiap orang tua tentu mengharapkan pendidikan yang terbaik untuk putra-putrinya. Salah satunya adalah dengan menyekolahkan buah hati mereka ke sekolah/madrasah terbaik dengan segala bentuk program pembangunan karakter.
Sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat tentunya sekolah/madrasah mesti menyiapkan program yang mampu menjawab tantangan keinginan dan harapan orang tua di era yang serba modern ini. Tidak terkecuali dengan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah yang saat ini terus berbenah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik.

Hal ini disampaikan Dr. Derliana, MA selaku mudir Pondok Pesantren saat diwawancarai seputar program unggulan yang telah berjalan di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa saat ini pondok pesantren terus berbenah sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik.

"Kita akan terus berbenah untuk peningkatan muti dan kualiatas pendidikan kita disini. Tentu hal ini sebagai upaya menjawab tantangan yang lebih besar lagi ke depannya. Kita tidak boleh merasa puas dengan hasil saat ini. Ada target-target yang mesti kita capai untuk kemajuan kualitas pendidikan di Pondok kita," bebernya.

Selanjutnya beliau juga menjelaskan bahwa pondok pesantren Kauman Padang Panjang saat ini telah berhasil meluluskan santrinya di perguruan-perguruan tinggi favorit, baik itu dalam negri maupun luar negri. Dijelaskannya bahwa dalam upaya meloloskan santri ke perguruan tinggi sebetulnya ada 2 jalur besar yang dapat diikuti agar santri mendapatkan kursi Universitas Negeri melalui seleksi nilai rapor. Melalui SNMPTN dan SPAN PTKIN. Hanya saja perbedaannya adalah jika SNMPTN bisa diikuti oleh semua siswa sekolah dan madrasah hingga pondok pesantren di kelas XII, namun untuk SPAN PTKIN merupakan jalur khusus buat siswa madrasah dan pondok pesantren.  Jalur ini biasanya diperebutkan, karena melalui ini, anak tidak perlu lagi berkompetisi melalui ujian tulis atau lainnya. 



Namun Doktor UIN Imam Bonjol ini tidak sepenuhnya sepakat bahwa kualitas sekolah ditentukan oleh diterima atau tidaknya lulusannya di perguruan tinggi melalui dua jalur tersebut.

"Hal itu tidak bisa dijadikan indikator kesuksesan sebuah sekolah. Jauh dari itu, setiap anak memiliki minat dan bakat yang mungkin semuanya tidak tertampung oleh dua jalur yang di atas. Mereka bahkan dari awal sudah menyatakan diri tidak akan ikut 2 jalur yang ada. Tapi mereka menyiapkan diri untuk yang lainnya seperti Luar Negeri,  ataupun kedinasan, dan atau swasta lainnya yang sesuai dengan jurusan yang diinginkan. Dengan begitu, jangan diukur bila waktunya harus bersamaan dengan pengumuman SNMPTN dan SPAN PTKIN. Bisa jadi hasil jalur lainnya jauh setelah itu," ungkapnya.

Selanjutnya beliau juga meyakinkan bahwa kesuksesan lembaga pendidikan tingkat SLTA juga tergantung kepada tamatannya ke mana saja melanjutkan. Alumninya di mana saja berkarir. 

"Kami, Pondok Pesantren Kauman Padang Panjang, tingkat MA nya yang dikenal dengan MA KMM selalu peduli dengan tamatannya. Memberi peluang yang besar dan waktu kepada anak-anak kita untuk melewati jalur-jalur yang cocok dengan bakat dan minatnya. Jangan hanya terpaku pada 1 atau 2 jalur. Jangan hanya universitas negeri saja, tapi juga swasta. Juga jangan hanya dalam negeri saja, tapi luar negeri. Kami akan lebih bangga lagi bila santri bisa bekerja dan menciptakan lapangan kerja. Apalagi kalau santri kita memperkuat hapalan Alquran yang ada dengan melanjutkan Tahfiz Alquran," tutupnya.



Pondok pesantren yang berada di Komplek Perguruan Kauman Padang Panjang ini selalu mengajarkan santri untuk terus menjadi hebat, berakhlak mulia, memiliki wawasan yang luas serta yang paling utama sekali adalah menjadikan hafalan Alquran sebagai penjaga diri dan cita-cita ke arah yang lebih baik lagi. Hasilnya pada tahun 2020/2021 Pondok Pesantren ini berhasil mengantarkan santrinya 4 orang ke Turki, 2 orang ke Mesir, 2 orang sekolah kedinasan, 35 orang Universitas Negri Umum, 27 orang Universitas Agama Negri, 13 orang di Universitas Muhammadiyah, 1 orang di Politeknik, 3 orang di Poltekes. Serta 1 orang lolos sebagai TNI AU, 1 orang lagi di Kepolisian Republik Indonesia. (JE)
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.