Header Ads

Banner Iklan Sariksa

Pasambahan Adat Minangkabau Dan Nilai yang Terabaikan didalamnya


Padang Panjang (Nyalo.Net)- Minangkabau adalah sebuah wilayah yang memiliki hukum dan tatanan masyarakat yang mengacu kepada adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, artinya adalah masyarakat yang ada didalamnya menjalankan kehidupan berlandaskan kepada ajaran Islam dan berpedoman kepada Kitabullah atau Alqur’an. Kehidupan masyarakat Minangkabau diatur dengan Adat Minangkabau yang dijalankan oleh niniak mamak beserta cadiak pandai dan kaum ulama yang disebut dengan Tigo tungku sajarangan. Masyarakat minagkabau merupakan masyarakat yang memelihara sastra lisan, atau sebuah kebiasaan mengabadikan sebuah hukum atau undang-undang, cerita, legenda ataupun sejarah dalam bentuk karya sastra yang disampaikan dari mulut ke mulut tanpa ada bentuk tertulisnya

Salah satu bentuk sastra lisan Minangkabau yang terkenal adalah pasambahan Adat, pasambahan adat merupakan sebuah bentuk pidato adat yang dilakukan berbalasan antara si pangka dan sigaji alek, sipangka adalah tuan rumah pelaksanaan alek atau sebuah pesta, sedangkan sigaji alek adalah tamu atau undangan. Pasambahan adat biasanya selalu ada dalam setiap prosesi adat di minangkabau seperti pernikahan, sunatan, kelahiran, kematian serta pengangkatan penghulu dan lain nya. Didalam pasambahan adat minangkabau kata-kata atau dialog yang di utarakan mengandung banyak sekali nilai yang dapat di aplikasikan dalam kehidupan, namun pada dewasa ini sebagian besar masyarakat cenderung untuk mengabaikan nilai-nilai yang ada didalamnya. 

Ditinjau dari  penyampaian Pasambahan adat kita dapat melihat begitu mengagumkannya Adat Minangkabau mengatur tata cara berunding dan berbicara di hadapan umum. Pasambahan adat di awali oleh sigaji alek atau tamu, pembicaraan  dibuka dengan sebuah Mukhadimah yang disebut dengan balabek gadang, didalam balabeh gadang terkandung pujian serta penghormatan kepada seluruh hadirin yang berada didalam Rumah gadang, dapat dilihat dalam sebuah kutipan pasambahan adat berikut “Ka bakeh angku silang nan bapangka sambah jo panitahan ditibokan…Sungguahpun iyo kabakeh angku sambah jo panitahan ditibokan, mako sarapeknyolah angku pangulu nan gadang basa batuah, jimek dunsanak jo sudaro, adiak kakak ipa jo bisan, ali nan saisi rumah nangko tampek ambo maanta kan sambah, indak tabilang taratok hanyo nan bagala ka pambilang ka pa atok, pamuliakan sambah jo panitahan.Sambah dipulangkan kapado allah, panitahan di paririkkan dijumalah angku pangulu nan gadang basa batuah, kumbali panitahan ka bakeh angku silang nan bapangka jumalah karajo nan dibari bajunjuang”. Berdasarkan kutipan diatas dapat di analisis dalam kehidupan bermasyarakat perlu mewujudkan rasa saling menghormati dan mengikat ukhuwah islamiyah. Salah satu cara meningkatkan silaturrahmi adalah dengan etika yang sopan dalam bertamu dan dengan niat karena Allah.

Balabeh gadang biasanya dilanjutkan dengan pidato mintak nan takana, mintak nan takana adalah sebuah bentuk satra lisan yang bertujuan untuk meminta izin menyampaikan maksud atau tujuan melaului pepatah-petitih, tergambar dalam kutipan berikut “dek karano rokok sabatang pun lah abih, siriah sakapua pun lah masak, jikok lai lai nan banamo takana dihati nan tak hilang dimato, dikami sihaji alek nan tibo, agak sapatah duo nyo alah kok ka manjadi bana dikatangahkan, kok alah namonyo nak dibaok lalu, kok bukan namonyo nak batimbang bakacak di angku silang nan baoangka.Sakian kaji dipulangkan ka bakeh angku . Kutipan tersebut bermakna pihak tamu ingin meminta izin untuk mengutarakan maksud dan tujuan bertamu. Dalam penyampaian nya pihak tamu terlebih dahulu memuji pelayanan tuan rumah yang sangat memuaskan, setelah itu meminta izin mengutarakan maksud atau tujuan, demikian halus dan beretikanya masyarakat minagkabau dalam menjaga lisan dalam berbicara.



Selanjutnya pihak tuan rumah atau sipangka akan menjawab salam penghormatan pihak tamu dengan menggunakan balabeh gadang ataupun balabeh  ketek atau salam penghormtan singkat dan padat, kemudian tuan rumah akan mengulang kembali pembicaraan si tamu yang disebut dengan maulang bana, ini bertujuan agar tidak terjadi kesalah pahaman penyampaian, setelah maulang bana, tuan rumah akan memuji si tamu dengan ungkapan yang disebut puji bana seperti berikut “Ruponyo sapanjang kabanaran sutan nan katangah, lah dilingkuang barih jo balabeh, dikanduang adaik jo pusako, lah didalam cupak jo gantang.Baa jikok diambo gayuang nan ka manjadi sambuiknyo, kato nan kamanjadi jaweknyo, iyolah manuruik papatah jo patitih, a lah nan manjadi papatah jo patitih :jikalau lautan medan parahu, medan pangulu mahadang kato-kato, siriah jo pinang medan adaik,rancak carano dilegakan baiak rundiangan dipatutuekan’’ ungkapan tersebut bermakna, apa yang disampaikan oleh tamu telah sesuai dengan apa yang seharusnya. Dan tuan rumah memuji etika dan sopan santun si tamu.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat kita simpulkan didalam pasambahan adat minangkabau tidak saja etika dalam bertamu dan memuliakan tamu yang diajarkan, namun untuk berbicara dalam perundingan juga digariskan dengan jelas dan cerdas seperti ungkapan maulang bana atau mengulang kembali pembicaraan lawan bicara sebelum menyiapkan jawaban atas apa yang orang lain tuturkan, dengan tujuan untuk meminimalisir kesalah pahaman, dan sebelum menjawab pun tuan rumah hendaknya menyelipkan pujian agar tamu merasa di hargai dan dimuliakan, hal ini dapat kita terapkan dalam berdebat, rapat atau berunding ataupun berdiskusi dalam lingkungan kerja dan bermasyarakat

Demikianlah seharusnya sikap yang harus kita aplikasikan dalam kehidupan, khususnya etika dalam lingkungan sosial. Dewasa ini masyarakat cenderung mengabaikan sopan santun dalam berbicara, apalagi generasi muda. Kita lebih cenderung menggunakan gaya masyarakat modern yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Padahal sebagai masyarakat Minang yang beradat banyak sekali terdapat nilai yang seharusnya di aplikasikan dalam kehidupan yang sesuai dengan nilai keislaman. Salah satunya yang terdapat didalam Pidato pasambahan adat. (MHD)


 

 


 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.