Header Ads

Banner Iklan Sariksa

Satu Abad Perjalanan Thawalib Gunung Padang Panjang

 


Padang Panjang (Nyalo.Net)- Satu Abad Thawalib Gunuang, bukan waktu yang terbilang muda, Pondok pesantren yang hari ini dipimpin oleh Ustad  Muhammad mahfuz mustia.LC  ini  semakin berkibar dan menunjukkan eksistensinya dalam membangun peradaban berfikir di Nusntara. Pondok pesantren Thawalib gunuang berdiri dan menjadi  saksi banyak peristiwa bersejarah di negri ini, Satu abad tetap setia dan terus berbenah menjadi lebih baik untuk mencetak dan melahirkan generasi Islam yang siap bersaing dan berkontribusi terhadap peradaban bangsa, dunia islam khususnya.  dengan Satu abad mengabdi untuk Negri tentu sudah sangat banyak sekali kontribusi yang dipersembhkan untuk kemashalatan umat serta kemajuan dunia pendidikan. Pada umurnya yang ke 100 Tahun ini , marilah kita sejenak kembali sedikit mengurai perjalanan masa silam pesantren yang juga berperan penting sebagai saksi sejarahnya kota pendidikan Padang panjang. ,

Sebab , riwayat tempo dulu adalah "balabeh atau ukuran perjalanan masa kini, merugilah seseorng yang tak sempat mempelajari sejarah, sebab mereka akan mudah menemui kegagalan" 

Pada tahun 1921, Syahbudin kemudian bergelar Imam Kayo  salah seorang anak Nagari Gunung yang telah menamatkan pengajian di Parabek mendirikan sebuah Madrasah dengan nama Madrasah Diniyah School di jurai Ngalau. Selain bertindak sebagai pimpinan dan pengurus beliau juga merangkap sebagai guru bersama sahabat-sahabat beliau sependidikan di parabek yaitu :

1. Syarif bergelar labai sati,

2. Mahir bergelar Guru Mahir

3. Idris

Pada tahun 1923 Salah seorang lagi anak Nagari Gunuang bernama "Syuib El Yutusi, lahir pada tahun 1885 , Tamatan Parabek mendirikan madrasah Thawalib School di Sigando. Bersama beberapa orang pengajar dan pengurus di antaranya 

1. Daud Pkiah Tumbijo

2. Pkiah Sutan

3. H.Muhammad Ali

4. Marzuki labai mangkudun

5. Imam Rasyid Dt. Sararajo




Pada perkembangan nya, di penghujung tahun 1927 memperhatikan di nagari Gunuang terdapat dua Madrasah , guna meningkatkan persatuan dan kesatuan Masyarakat serta untuk semakin meningkatkan Madrasah , maka disatukan dan diubah menjadi Madrasah Thawlib Diniyah School, menerima santri dan santriwati dibawah pimpinan Syahbudin Imam Kayo ,  perkembangan dan kemajuan pendidikan berjalan dengan pesatnya . Santri-santri berdatangan dari berbagai wilayah di Nusantara. Dari tahun 1958-1961 sekolah dalam keadaan darurat karena terjadinya pengolahan daerah (PRRI) Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, sehingga Madrasah ini ditutup segala kegiatannya. Pada awal tahun 1962 Madrasah Thawalib mulai hidup kembali setelah istirahat selama + 3 tahun lamanya karena keadaan yang tidak aman tersebut. Dari tahun 1962-1965 Thawalib mulai berkembang secara berangsur-ansur dan pelajar berdatangan dari negri yang berdekatan seperti Batipuh dan X Koto dan daerah lainnya dan jumlah murid pun makin hari makin meningkat

Pada tahun 1969 terjadi perubahan besar pada tingkat Qismul ‘Ali dimana Depertemen Agama menegerikan menjadi Madrasah Aliyah Agama Islam (MANIN). Setelah mengadakan persidangan pengurus, pemuka Masyarakat dan Alim Ulama dan Cerdik Pandai Gunung yang bersidang sampai 9 kali maka pada sidang terakhir diputuskan bahwa uluran tangan pemerintah diterima dengan beberapa syarat-syarat tertentu.

Pada tahun 1972 diadakan musyawarah Madrasah Thawalib/Diniyah se-Sumatra Barat di Padang Panjang mengenai kurikulum/pendidikan/pengajaran. Rencana pengajaran atau Diniyah ada tingkat pertama dan ada tingkat atas. Pada tanggal 12 September 1968 dikeluarkan SK Menteri Agama No: 209 yang menetapkan di antaranya: Al-Qismul Ali Gunung menjadi Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) Gunung Padang Panjang.

Tahun 1973-1975 oleh karena Buya H. Zainal Abidin telah diangkat pemerintah menjadi kepala di MAAIN maka pimpinan Thawalib diwakilkan pada Buya Ramli Majid Labai Rajo Nan Sati.

Berdasarkan hasil sidang pengurus Madrasah Thawalib pada bulan Desember 1977 menjelang ditetapkannya Kepala Thawalib yang sebenarnya, maka Januari 1978 Buya Syarifuddin diangkat sebagai pejabat sementara Madrasah Thawalib Gunung Padang Panjang. Kemudian pada tahun 1979 sampai dengan 1983 pimpinan Thawalib dipegang oleh Buya Ramli setelah itu Dt. Panduko Sinaro sampai tahun 1984. Pada tahun 1984 Madrasah Thawalib berubah menjadi Madrasah Thawalib Gunung Padang Panjang yang setingkat dengan Tsanawiyah Negeri dan lama pendididikan selama tiga tahun.

Hingga hari ini Pondok Pesantren ini semakin berkibar dan melahirkan berbagai prestasi baik di tingkat profinsi maupun Nasional. Semoga dalam Usia yang Satu abad  pondok pesantren Thawalib Gunung Menjadi pemicu semangat lebih bergelora lagi dalam membangun peradaban Umat.  (MHD)



Dikutip dari berbagai Sumber :

 Buletin Suluah bendang edisi perdana tahun  2000.

http://thawalibgunungpp.blogspot.com/2013/05/sejarah-pondok-pesantren-thawalib.html?m=1

2 komentar:

  1. Daerah nya di mana ni pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ponpes Modern Thawalib Gunung
      0812-6728-051
      https://maps.app.goo.gl/WX1GUahrdmVju5CBA

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.